Kesadaran (bag.3-terakhir)

Kalau kita merogoh jauh kedalam hati dan pikiran kita apa sejatinya makna sebuah kesadaran. Menurut kacamata individual penulis kesadaran adalah kondisi dimana kita mau memahami apa yang ada disekitar kita. Ketika kita mau belajar untuk memahami apa yang ada disekitar kita maka kita tidak akan mudah terjebak pada sesuatu yang sebetulnya sekedat melintas saja, bukan sesuatu yang akan menjadi warna khusus dalam kehidupan kita.

Apa yang ada disekitar kita bisa meliputi apa saja, mampu berwujud apa adanya dan dalam berbagai bentuk. Kita tidak akan mudah untuk menyakiti orang lain karena keegoisan indivudual kita. Kita akan semakin memahami, sebagai manusia kita tidak jauh beda dengan yang lain. Butuh akan dihargai, didengarkan, tidak dikhianati, dan diposisikan sama dengan diri kita. Refleksi akan menjadi sesuatu yang rutin kita lakukan bahkan seakan menjadi ukuran wajib bagi diri sendiri agar senantiasa mawas dan sadar akan posisinya.

Orang sering terjebak menjadikan ukuran dirinya pribadi sebagai patokan dalam menilai orang lain. Sehingga ketika orang lain tidak mampu seperti drinya maka orang lain tersebut akan dianggap salah, kurang, buruk, beda serta penilaian miring yang lain. Saat ini terjadi maka orang akan menganggap kesadaran itu sebagai dirinya sendiri. Ketika orang lain tidak mampu seperti dirinya maka orang tersebut dianggap sedang tidak dalam kondisi yang sadar atau dalam kata lain kesadarannya tidak ada. Celakanya lagi kondisi ini tidak disadari, bahkan menanggap tidak ada yang salah dengan kondisi ini bahkan inilah kondisi yang sebetulnya benar dan wajar adanya.

Bagian terakhir dari tulisan ini memang tidak menyimpulkan apa-apa, karena bagi kami kesimpulan hanya akan melahirkan pemaksaan ide yang belum tentu juga akan menjadikan sesuatu itu lebih baik. Namun semoga yang sedikit ini bisa memberi manfaat buat kita semua.