Kesadaran (bag.2)

Dari semua yang terurai di atas lalu apa yang sebenarnya kita cari dalam pengembaraan panjang kehidupan. Beberapa yang telah tersebutkan memang adalah bagian dari apa yang dicari oleh manusia, namun di balik itu semua masih tersimpan sesuatu yang hakiki. Sesuatu yang menjadi inti dari pencarian yang mampu mewakili setiap keinginan, yang barangkali kata lainnya adalah tujuan hidup atau cita-cita.

Bahagia, barangkali menjadi keinginan semua orang. Mempunyai banyak harta, istri yang cantik, keluarga yang lengkap, jabatan yang paling tinggi, semua itu tidak bisa menjadi jaminan kita akan bahagia. Lantas apa bahagia itu? Seutas senyum selalu keluar menghiasi bibir kita, wajah berseri-seri tanpak tiada beban, selalu bisa untuk memberi nasehat manakala ada yang berkeluh kesah dengan segudang persoalan, apakah ini rupa bahagia? Toh masih ada seseorang yang mempunyai segalanya namun mengakhiri hidupnya meninggalkan pertanyaan kenapa? Atau adakah syarat sebuah alasan yang rasional untuk tidak bahagia? Apakah tidak boleh tidak bahagia tanpa ada alasan? Ahhh….pertanyaan yang tidak pernah akan habis untuk dibuat dan disambungkan.

Disinilah barangkali keunikan manusia, dibicarakan, didiskusikan, dimaknai, ditelanjangi seakan tidak pernah habis. Begitu uniknya sehingga seakan tidak pernah ada kata yang pas untuk sekedar menggambarkannya. Manusia diciptakan lengkap dengan segala atribut yang menempel pada tiap dirinya. Sesuatu yang melekat inipun berbeda antara yang satu dan yang lain, ketika itu sangat berbeda dari yang lain kemudian lahirlah istilah berbeda, aneh, nyeleneh, cacat bahkan kadang kata kutukan ikut menyertai.